Kamis, 28 Januari 2016

unsur kebudayaan sunda

 
1.
 
7 Unsur Kebudayaan Suku Sunda : a.
 
Religi Sebagian besar masyarakat suku Sunda menganut agama Islam, namun ada pula yang menganut agama Kristen, Hindu, Budha, Sunda Wiwitan dan lain sebagainya.Mereka tergolong pemeluk agama yang taat, karena kewajiban  beribadah adalah prioritas utama.  b.
 
Bahasa Bahasa Sunda mengenal adanya tingkatan dalam Bahasa yang disebut Unda-Usuk yaitu tata cara berbahasa untuk mebedakan golongan usia dan status social. 1.
 
Bahasa Sunda Lemas (halus) yang digunakan untuk berbicara kepada orang tua, orang yang dituakan atau yang disegani. 2.
 
Bahasa Sunda Sedang yang digunakan antara orang yang setaraf, baik usia maupun status sosialnya. 3.
 
Bahasa Sunda Kasar yang digunakan oleh atasan kepada bawahan, atau kepada orang yang status sosialnya lebih rendah. Dalam Bahasa Sunda terdapat pengejan huruf vocal E yang berbeda sesuai dengan tanda baca.Contoh :e,
è dan eu.
 c.
 
Kesenian
 
Seni Tari : Tari Topeng, Merak, Jaipong, dan Sisingaan.
 
Seni Suara dan Musik : Degung (semacam orchestra) menggunakan alat music gendang, gong, saron, kecapi dll.
 
Lagu Daerah sunda antara lain yaitu Bubuy Bulan, Karatagan Pahlawan, Badminton, Bandung, Tokecang, Cingcangkeling, Manuk Dadali, Es Lilin dan Warung Pojok.
 
Wayang Golek. Wayang yang terbuat dari kayu dan salah satu tokoh karakter wayang yaitu Cepot dan Dalang yang paling terkenal adalah Abah Asep Sunarya.
 
Senjata tradisional Yaitu Kujang dan Keris. d.
 
Organisasi Kemasyarakatan Sistem kekerabatan yang digunakan adalah Parental atau Bilateral, yaitu mengikuti garis keturunan dari kedua belah pihak orang tua. Pada saat menikah orang Sunda tidak ada kharusan menikah dengan keterunan tertentu asal tidak melanggar dari ketentuan Agama. Pada saat setelah menikah, pengantin baru bias tinggal ditempat kediaman istri atau suami, tetapi pada umumnya mereka lebih memilih untuk tinggal ditempat yang baru. Dilihat dari sudut ego, orang sunda mengenal istilah tujuh generasi keatas (Kolot, Embah, Buyut, Bao, Janggawareng, Udeg-udeg, Gantung Siwur) dan kebawah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar