4 Tradisi Unik Di Papua Yang Jarang Diketahui - Papua, pulau
paling timur di Indonesia ini mungkin tak asing lagi kita. Umumnya orang
mengenal pulau Papua sebagai daerah yang sarat akan potensi sumber daya
alamnya, dari potensi tambang yang terkenal dengan emasnya, sampai
dengan potensi wisata unggulannya yaitu Raja Ampat.
|
4 Tradisi Unik Di Papua Yang Jarang Diketahui |
Tak sekedar potensi alam, Papua juga terkenal memiliki kekayaan tradisi
dan budaya. Beberapa tradisi dan kebudayaan dari pulau menyerupai burung
ini, bahkan telah dikenal hingga ke mancanegara. Diantaranya adalah,
seni ukir (pahat), dan festival budaya yang rutin dilakukan di Lembah
Baliem (Pegunungan Jayawijaya). Tapi bukan hanya itu, dengan potensi
lebih dari 200 suku dan bahasa di Papua, tersimpan tradisi unik lainnya
yang tak banyak (jarang) diketahui.
Sebagai informasi tentang potensi tradisi unik di Papua, redaksi
SpesialTips! telah merangkumnya dalam
4 Tradisi Unik Di Papua Yang Jarang Diketahui di bawah ini.
1. Tradisi Bakar Batu - Salah satu tradisi budaya tertua di Papua
ini, dapat dikatakan sebagai simbol rasa syukur dan persaudaraan, akan
tetapi di daerah tertentu Bakar batu biasanya juga dilakukan dalam
prosesi upacara kematian. Tradisi Bakar Batu merupakan sebuah cara yang
digunakan masyarakat Papua, untuk memasak beberapa jenis bahan makanan
(Ubi, Singkong, daging Babi dan sayur-sayuran) di atas batu yang telah
dipanaskan. Caranya pun tak sembarangan, ada beberapa tahapan untuk
melakukan Bakar Batu, diantaranya adalah menyiapkan lubang untuk tempat
menyusun kayu bakar dan batu, beserta bahan makanan yang akan dimasak.
Setelah lubang tergali, batu-batu yang telah dikumpulkan disusun
berdasarkan ukuran. Batu yang besar di letakkan pada bagian paling
bawah, dan di bagian atas akan disusun kayu bakar. Selanjutnya lapisan
kayu bakar tersebut akan dilapisi kembali dengan batu yang ukurannya
lebih kecil, setelah itu proses pembakaran dilakukan untuk memanaskan
batu. Setelah batu menjadi panas, barulah bahan makanan yang telah
disiapkan disusun sedemikian rupa diatas batu tersebut. Lalu setelah
semua bahan makanan tersebut matang, maka dilakukan kegiatan makan
bersama. Tradisi Bakar Batu ini, memiliki beberapa sebutan (nama) yang
berbeda untuk masing-masing daerah, namun biasanya dikenal dengan
sebutan
Barapen.
|
Tradisi Bakar Batu (Barapen) (sumber gambar: menotimika.com) |
2. Tradisi Potong Jari Suku Dani - Banyak cara menunjukkan rasa
berduka cita bila ditinggalkan anggota keluarga yang meninggal dunia.
Namun, untuk suku Dani yang mendiami wilayah Lembah Baliem, di Papua
rasa sedih dan duka cita diwujudkan dengan memotong jari, bila terdapat
anggota keluarga seperti suami/istri, ayah, ibu, anak dan adik. Tradisi
yang wajib dilakukan ini, menurut mereka adalah sebagai simbol dari
kesedihan yang teramat dalam seseorang yang kehilangan anggota
keluarganya, selain itu potong jari diartikan pula untuk mencegah
kembali malapetaka yang menyebabkan kematian dalam keluarga
tersebut. Tradisi potong jari ini dilakukan dengan berbagai banyak cara,
mulai dari menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak, atau parang.
Cara lain yang digunakan adalah dengan menggigit ruas jarinya hingga
putus, mengikatnya dengan seutas tali sehingga aliran darahnya terhenti
dan ruas jari menjadi mati kemudian baru dilakukan pemotongan jari.
|
Tradisi Potong Jari (sumber gambar: travel.detik.com) |
3. Tradisi Ararem Suku Biak - Tradisi unik lainnya di
Papua adalah Ararem, yaitu prosesi mengantar mas kawin oleh suku Biak.
Dalam prosesi ini, mas kawin akan diantarkan dengan berjalan kaki,
disertai nyanyian dan tarian. Uniknya kebanyakan tradisi Ararem
dilakukan dengan membawa dan mengibar-ngibarkan bendera merah putih, tak
banyak referensi yang dapat menjelaskan mengapa dalam tradisi ini
bendera tersebut digunakan. Keunikan tradisi di Papua oleh suku Biak
dalam mengantar mas kawin dengan arak-arakan, serta membawa bendera
negara tersebut, kemungkinan besar hanya satu-satunya di Indonesia dan
tidak dilakukan oleh suku lain di luar Papua.
|
Tradisi Ararem Suku Biak (sumber gambar: isnan-wijarno.com) |
4. Tradisi Tato - Selama ini orang hanya mengira bahwa tradisi
tato di Indonesia, hanya dilakukan oleh suku Dayak di Kalimantan. Akan
tetapi di Papua ternyata terdapat tradisi merajah tubuh, yang telah
berjalan turun temurun. Beberapa suku yang biasanya menghiasi tubuhnya
dengan tato adalah suku Moi dan Meyakh di daerah Papua Barat. Motif tato
yang dibubuhkan pada tubuh suku-suku di Papua memiliki perbedaan dan
ciri tertentu, umumnya tato tersebut memiliki motif geometris atau
garis-garis melingkar serta titik-titik berbentuk segitiga kerucut, atau
tridiagonal yang dibariskan. Alat dan bahan yang digunakan dalam
pembuatan tato di Papua pun memiliki keunikan, diantaranya adalah
menggunakan duri pohon sagu atau tulang ikan, dan mencelupkanannya
kedalam campuran arang halus dan getah pohon langsat. Umumnya tato
dilakukan pada bagian dada, pipi, kelopak mata, betis, pinggul, punggung
dan juga di bagian tangan.